UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AGAMA HINDU MATERI CATUR WARNA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 WAY JEPARA PADA SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2022/2023
Abstract
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran
Agama Hindu kelas X SMA Negeri 1 Way Jepara. Tujuan
penelitian ini untuk meningkatkan motivasi belajar Agama
Hindu pada siswa kelas X menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning di SMA Negeri 1 Way Jepara tahun
pelajaran 2022/2023. Penelitian tindakan kelas ini, terdiri
dari tiga siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari tahap
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Alat
pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar
pengamatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hasil
penelitian ini adalah pada siklus I, motivasi belajar siswa
yang tercemin dari aktivitas siswa sudah cukup baik. Hal ini
terlihat dari data yang ada dengan jumlah siswa 14 orang
terdapat 10 orang siswa yang aktif dalam pembelajaran.
Sedangkan terdapat 4 orang siswa yang tidak aktif dalam
pembelajaran siswa yang sudah tuntas belajar dan 3 orang
siswa yang belum tuntas belajar. Persentase ketuntasan
siswa pada aspek pengetahuan mencapai 78,6%. Pada siklus
II hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan dari jumlah
siswa 14 orang siswa, terdapat 13 orang siswa yang sudah
tuntas belajar dan 1 orang siswa yang belum tuntas belajar.
Persentase ketuntasan belajar siswa pada aspek pengetahuan
mencapai 92,8 %. Sedangkan hasil belajar siswa Pada siklus
III pada aspek pengetahuan dari jumlah siswa 14 orang
siswa, terdapat 13 orang siswa yang sudah tuntas belajar
dan 1 orang siswa yang belum tuntas belajar. Persentase
ketuntasan belajar siswa pada aspek pengetahuan mencapai
99,9 %. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.dengan persentase
keaktifan siswa mencapai 72,7% siswa yang aktif. Siklus II
12 orang siswa aktif dan 2 orang siswa yang tidak aktif
dengan persentase keaktifan siswa pada pembelajaran siklus
II mencapai 88,3%. Sedangkan pada Siklus III 13 orang
siswa aktif dan 1 orang siswa yang tidak aktif dengan
persentase keaktifan siswa pada pembelajaran siklus II
mencapai 95,5%. Hasil motivasi belajar dapat juga dilihat
dari hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan pada siklus
I dari 14 orang siswa terdapat 11 orang
Downloads
References
Abdurrahman Fathoni. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta Rineka
Cipta, 2011
Adjie Nugroho Surya Putra. Skripsi. TT Universitas Negeri Yogyakarta, 2015
Agus Suparjiono. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012
Anas Sudjiono. Statistik Pendidikan Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011
Aunurrahman. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2012
Didik Cahyono, Peta Konsep, dalam https://areknerut.wordpress.com, diunduh pada 23
September 2013
Dimyati, Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2013
Depdiknas Standar Isi, Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: 2006
E. Mulyasa. Kurikulum Yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006
Ida Bagus Putrayasa. Landasan Pembelajaran. Bali: Undiksha Press, 2013
Iqbal Hasan. Pokok-Pokok Materi Statistik1(StatistikDeskripti). Jakarta: Bumi Aksara, 2003